Loading....
LAZNAS Dewan Dakwah - Ustadz Muhammad Ridwan (67) menitikkan air mata untuk kesekian kalinya. Basah sekitar mata dan pipinya. Sejak 3 tahun lalu, penghilatannya telah memudar. Kini, dunia telah luput dari pandangan matanya.
Ia bukan menangis tanpa sebab. Sedihnya pelik. Mendalam. Sebab, sejak tahun 1973 lalu ia selalu mengajar ngaji anak-anak di Masjid Nurul Iman, Dusun Treng Ilut, Desa Senaru, Kec Bayan, Kab Lombok Utara. Namun kini, matanya tak lagi mumpuni. Ditambah lagi, Masjid tersebut ambruk terlantakkan gempa 7.0 SR akhir Juli lalu.
Alhamdulillah kini Dewan Dakwah bangunkan kembali Masjid Bangkit Nurul Iman hingga tegak kembali. Walaupun semi permanen, namun keberadaan Masjid ini menghidupkan kembali riuh rendah suara anak-anak mengaji serta shalat berjamaah di setiap waktunya.
"Sekarang di Masjid Bangkit Nurul Iman, meski gak ngajar ngaji, setiap magrib saya datang untuk dengerin anak-anak ngaji. Alhamdulillah sekarang ada Dai Dewan Da'wah yang ngajar ngaji dan memakmurkan Masjid ini," katanya terharu.
Ustadz Muhammad Ridwan hanyalah satu dari sekian banyak Da'i yang tak kuasa menahan tangisnya melihat Rumah Allah yang selalu mereka makmurkan ambruk seketika. Melebihi sedihnya kehilangan rumah-rumah mereka. Arti Masjid dan pemakmurannya begitu amat mendalam.
Bersama hapus air mata para guru ngaji dengan membangkitkan Lombok dari Masjid. Serta mengisinya dengan dakwah para Da'i yang berkesinambungan. Kini, atas kepercayaan mitra dan donatur, Laznas Dewan Da'wah telah membangun 12 Masjid Bangkit di Lombok, yakni :
Jadilah satu dari ribuan orang yang berkontribusi membangkitkan Lombok dengan dakwah Islam secara berkelanjutan dengan cara :